Thursday, May 21, 2015

PUJIAN DAN ADAB MENERIMA PUJIAN


''Perkara yang paling manis dalam dunia ini ialah pujian seorang kekasih daripada perasaan cintanya. Ia lebih manis daripada madu yang paling enak di dunia ini''

''Janganlah kita mudah lupa diri apabila mendengar puji-pujian sebab tidak semua puji-pujian itu dapat memberi kebaikan kepada kita''

"Hidup biarlah berbakti walaupun tidak dipuji."

“Siapa yang berasa senang dengan pujian orang terhadap dirinya, bererti ia telah mengizinkan syaitan untuk masuk ke dalam perutnya” - Ahmad Athaillah

Makin ingin dipuji, makin ingin dihormati, makin ingin dihargai, ....maka akan makin sering sakit hati...

Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila tertimpa fitnah

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.

“Memuji sorang sama sorang itu ampu namanya, mengeji di khalayak ramai tu cabaran namanya, sebab itu pujian adalah racun, cacian adalah penawar.”

Pujian kadang-kadang melekakan... hati-hatilah bila dipuji, ketika kita dipuji, cepat-cepat kembalikan pujian itu kepada Allah, supaya syaitan tak sempat nak masuk ke hati untuk melahirkan rasa riak dalam diri kita.. Nauzubillah... 

Apa yang kita miliki adalah milik Allah yang mutlak, jadi hanya DIA selayaknya mendapat pujian... 

Adab menerima pujian
# Ucapkan ‘Alhamdulillah’
# Menginsafi segala nikmat itu dikurniakan Allah.
# Ucapkan “Maha suci Allah dan tiada yang berkuasa selain kekuatan Allah”
# “Ya Allah, berikan aku keberkatannya” – sebagai member peringatan segalanya dating dari Allah Taala.
# Dilarang memuji diri sendiri dan menyebut kebaikan diri.

“Jika engkau hendak memuji seseorang, pujilah ALLAH SWT! Kerana, tiada seorang manusia pun yang lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain DIA.” (Saidina Umar)


Sumber: Mariafirdz